LENSATIMOR.COM, KENDARI – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berencana membangun gedung rehabilitasi Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) pada tahun 2025.
Direktur RSJ Provinsi Sultra, dr. Putu Agustin Kusumawati, menjelaskan bahwa pembangunan ini telah dianggarkan sejak akhir tahun lalu melalui Dana Alokasi Umum (DAU) dengan total biaya sekitar Rp 5 miliar.
“Biaya Rp 5 miliar ini diperuntukkan untuk pembangunan fisik dan pengawasan gedung,” jelas dr. Putu, Jumat (07/02/2025).
Gedung rehabilitasi ini akan dirancang khusus dan terisolasi.
“Gedung perawatan Napza akan terlokalisir, tidak terhubung langsung dengan ruangan lain dan tidak memiliki akses langsung ke jalan. Keamanan akan dijaga ketat dengan pagar tinggi dan penjagaan sekuriti serta petugas medis spesialis jiwa,” tambahnya.
Pembangunan gedung ini sangat urgen karena Sultra hingga saat ini belum memiliki fasilitas rehabilitasi Napza. Para pengguna Napza selama ini harus dirujuk ke Makassar.
“Meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba di Sulawesi Tenggara membuat pembangunan gedung ini menjadi kebutuhan mendesak,” ujar dr. Putu.
Selain itu, pembangunan gedung rehabilitasi Napza ini juga diharapkan dapat meningkatkan kelas RSJ Sultra dari tipe B khusus menjadi tipe A khusus.
“Untuk naik ke tipe A khusus, minimal kami harus memiliki gedung perawatan pasien Napza dan kerjasama dengan Bank Daerah,” ungkap dr. Putu.
Kenaikan tipe rumah sakit ini akan berdampak positif pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Sultra karena akan meningkatkan tarif perawatan pasien.
Laporan : Redaksi
