LENSATIMOR.COM, KENDARI – Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari belum lama ini melaunching Program Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling).
Program tersebut disambut hangat masyarakat Kota Kendari terutama yang berada di Kelurahan Watu-watu, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Guna mensukseskan program tersebut, Pemerintah Kelurahan Watu-watu bersama warga setempat gotong royong membenahi pos ronda yang ada diwilayah itu. Perbaikan pos ronda dipimpin langsung Lurah Watu-watu, MR. Sumikro.
MR. Sumikro mengatakan, program Siskamling Pj Wali Kota Kendari sangat positif karena sangat membantu pemerintah dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
“Siskamling ini juga bisa menjadi ajang silaturahmi warga sekitar dan membuat interaksi anatar sesama masyarakat akan lebih bermakna,” ungkap Sumikro, Minggu (21/07/2024).
Ia menambahkan, salah satu poin penting program siskamling ini adalah menyejukkan situasi sosial masyarakat di lingkungan masing-masing.
Terlebih dalam beberapa bulan kedepan, lanjutnya, masyarakat Kota Kendari akan menggelar pesta demokrasi yakni Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kendari yang tentunya membutuhkan upaya ekstra agar keamanan dan ketertiban bisa tercipta.
“Nah, salah satu solusi penanganan situasi agar lebih kondusif adalah Siskamling,” ungkap Sumikro.
Program siskamling Pj Wali Kota Kendari disambut hangat warga kelurahan Watu-Watu khususnya yang bermukim di jalan Kodya atau secara administrasi terdaftar dalam wilayah RT 01 dan RT 02 RW 05.
Warga sekitar bergotong royong membangun pos ronda dan membersihkan kawasan tempat berdirinya bangunan siskamling.
Ketua RT 02 RW 05 Kelurahan Watu-Watu Gebye Marini mengatakan, kerja bakti bagi warga di wilayah administrasinya bukan hal yang asing lagi. Tiap pekan warga di jalan kodya bergotong royong membersihkan lingkungannya.
“Karena Pemerintah Kota Kendari membuat program Siskamling maka warga sekitar merehabilitasi pos ronda yang sudah pernah berdiri sebelumnya,” ungkap Gebye Marini.
“Pos ronda yang nampak kusam kembali dibedah dengan mengganti atap yang rusak dan mengecat tiang maupun dinding pos ronda. Hasilnya warga puas dan akan segera dilaunching pemanfaatannya,” sambungnya.
Gebye melanjutkan bahwa anggaran yang digunakan kerja bakti ini berasal dari retribusi wisata yang berada di jalan kodya.
Untuk diketahui di wilayah ini terdapat wisata puncak victo dan air terjun. Wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam ini dikenakan biaya masuk.
“Nah, dari hasil pungutan retribusi ini warga membelanjakan konsumsi saat kerja bakti. Makanan yang dipakai untuk kerja bakti berasal dari retribusi tersebut,” pungkasnya. (wan/koe)











