LENSATIMOR.COM, Kendari, Sulawesi Tenggara – Direktur RSUD Kota Kendari, dr. Juriadi Pado, memberikan klarifikasi terkait penanganan pasien anak yang diduga digigit ular di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Kendari.
Ia menegaskan bahwa pasien tetap mendapatkan pelayanan medis dari tim dokter.
“Pasien memang datang ke UGD dengan dugaan gigitan ular. Dua dokter langsung memeriksa pasien tersebut,” jelas dr. Juriadi, Jumat (04/07/2025).
Lebih lanjut dr. Juriadi menjelaskan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kegawatdaruratan akibat gigitan ular.
Karena RSUD Kendari tidak menyediakan serum antibisa ular, pasien kemudian dirujuk ke Puskesmas Poasia dan Lepo-lepo yang memiliki fasilitas tersebut.
“Keputusan merujuk pasien bukan berarti pasien tidak dilayani. Justru sebaliknya, kami memberikan penanganan awal dan merujuk ke fasilitas yang lebih tepat untuk penanganan lebih lanjut,” tegas dr. Juriadi.
Ia menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada komplain resmi dari pihak keluarga pasien. “Kami berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi seluruh masyarakat Kota Kendari,” tutupnya.
Editor : Agus Setiawan
