LENSATIMOR.COM, KENDARI – Pengurus Komite SMA Negeri 5 Kendari sangat menyayangkan rencana aksi penolakan beberapa organisasi terhadap pembangunan rumah ibadah (masjid) sekolah.
Itu disampaikan Pengurus Komite SMAN 5 Kendari Prof.La Taena kepada media ini. Menurut La Taena, pembangunan masjid sekolah merupakan inisiatif dari orang tua bersama pihaknya.
Pembangunan masjid dilakukan sebagai wadah peserta didik untuk beribadah tanpa harus keluar sekolah ketika memasuk waktu salat.
Prof.La Taena juga membantah tudingan beberapa organisasi yang menyebut pihak komite sekolah melakukan pungutan liar terhadap peserta didik.
“Tidak benar pungutan liar (pungli). Kami belum menarik (menerima) uang (pembangunan masjid) sampai sekarang. Dan baru hanya sebatas putusan orang tua, pengurus komite dan guru terkait rencana kelanjutan pembangunan masjid,” ungkap Prof. La Taena.
Prof. La Taena mengungkapkan, inisiatif pembangunan masjid dilakukan karena tingginya animo peserta didik dalam melaksanakan ibadah.
Saat ini, kata La Taena, siswa terpaksa harus salat secara bergantian karena ruang masjid yang sempit. Disisi lain, masjid yang sementara dibangun saat ini belum terbangun sempurna karena beberapa bagian masih dalam pengerjaan dan cukup membahayakan siswa karena konstruksi lantai dua.
“Awalnya saya melihat masjid yang dibangun di SMA Negeri 5 Kendari ini saya melihat masih terbengkalai. Kurang lebih tiga tahun dibangun belum selesai pembangunannya. Kemudian saya ikut salat didalamnya bersama siswa. Salat dilakukan bergantian karena keterbatasan ruangan,” ungkap Prof. La Taena.
“Sebagai pengurus komite, kami merasa bersalah jika tidak membangun masjid ini. Saya sebagai pengurus komite mengundang para orang tua untuk berpartisipasi dalam pembangunan masjid ini,” tambahnya.
Ia memastikan, kelanjutan pembangunan masjid ini murni dari dukungan orang tua dan pengurus komite dan bukan dari pihak sekolah.
“Sesuai hasil rapat dengan orang tua, diputuskan biaya partisipasi sebesar Rp ribu per bulan. Tetapi partisipasi ini tidak dipaksakan. Melainkan secara sukarela dan seluruh peserta rapat saat itu menyepakati keputusan untuk melanjutkan pembangunan masjid,” ungkap Prof.La Taena. (wan)