LENSATIMOR.COM, KENDARI – Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Kendari, Alda Kesutan Lapae, memberikan klarifikasi terkait polemik pengelolaan Pasar Sentral Kota Kendari, termasuk insiden kecelakaan yang dialami pengunjung pasar tersebut.
Dinas Perdagangan Kota Kendari mengelola empat pasar tradisional, yaitu Pasar Sentral Kota Kendari, Pasar Wua-Wua, Paddys Market, dan Pasar Basah Mandonga.
Lapae menjelaskan bahwa Pasar Sentral Kota Kendari, yang dibangun pada tahun 2016, sebenarnya sudah tidak layak dan membutuhkan perbaikan.
“Meskipun termegah di Kota Kendari, pasar ini mengalami kekurangan perawatan sejak pengelolaannya dilimpahkan ke Dinas Perdagangan pada tahun 2019,” ungkap Lapae, Kamis (23/01/2025).
Meskipun telah diusulkan, anggaran untuk perbaikan sarana dan prasarana belum disetujui hingga saat ini.
Lapae menekankan bahwa dengan anggaran yang cukup, kebersihan dan keteraturan pasar dapat ditingkatkan secara signifikan.
Selain itu, permasalahan lain yang dihadapi adalah kurang maksimalnya pemberian honor kepada tenaga kerja non-ASN, terutama petugas kebersihan.
“Hal ini berdampak pada kurang maksimalnya kinerja mereka dalam menjaga kebersihan dan ketertiban pasar,” kata,” Lapae.
Lapae mengakui bahwa insiden kecelakaan yang menimpa pengunjung pasar baru-baru ini menjadi sorotan penting.
Ia menjelaskan bahwa insiden tersebut merupakan dampak dari kurang maksimalnya layanan yang disebabkan oleh kondisi sarana dan prasarana pasar yang belum terpelihara sejak tahun 2019.
“Kami berharap agar segera ada perbaikan dan peningkatan layanan di Pasar Sentral Kota Kendari, untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” pungkasnya.
Laporan : Redaksi











