Metro Kota

Gubernur Sultra Ajak Warga Jaga Persatuan dan Kesatuan di Hari Raya Idul Fitri

1529
×

Gubernur Sultra Ajak Warga Jaga Persatuan dan Kesatuan di Hari Raya Idul Fitri

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka menghadiri salat Idul Fitri 1446 Hijriah di Masjid Alkautsar Kendari.

LENSATIMOR.COM, KENDARI  – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, mengajak seluruh masyarakat Sultra untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam momentum Idul Fitri 1446 H/2025 M.

Ia menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya usai melaksanakan shalat Idul Fitri di Makassar, Sulawesi Selatan.

Idul Fitri tahun ini menjadi yang pertama bagi beliau dan Wakil Gubernur Ir. Hugua memimpin Sultra.

Gubernur menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan masyarakat.

Gubernur menekankan pentingnya menghilangkan sekat-sekat perbedaan, baik agama, etnis, budaya, maupun politik.

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu, bahu-membahu membangun Sultra yang maju, aman, sejahtera, dan religius.

Pemerintahan yang dipimpinnya, tegas Gubernur, adalah pemerintahan untuk semua, bukan untuk golongan tertentu.  Komitmen “mewakafkan diri” untuk kemajuan Sultra dipegang teguh.

Dalam khutbah Idul Fitri yang disampaikan oleh Drs KH Muslim.,M.Si dengan tema “jadikan Idul Fitri sebagai momentum rekonsiliasi pasca pilkada”,  digarisbawahi pentingnya  puasa sebagai sarana peningkatan ketakwaan dan kepedulian sosial.

Puasa, menurut khutbah, mengajarkan pentingnya empati terhadap mereka yang kurang beruntung.  Khutbah tersebut juga menekankan nilai-nilai taqwa sebagai kunci menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

Gubernur juga mengajak seluruh masyarakat untuk saling memaafkan dan mempererat ukhuwah Islamiyah serta persaudaraan sebagai sesama anak bangsa.

Ia mengakhiri sambutannya dengan ucapan selamat Idul Fitri dan permohonan maaf lahir dan batin.  Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur Sultra, Forkopimda, Sekda, Kakanwil Kemenag Sultra, unsur TNI/Polri, Ketua MUI, pimpinan lembaga dan ormas, alim ulama, tokoh masyarakat, insan pers, dan tokoh agama.

Laporan : Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *