Daerah

Direktur RS Bahteramas Kendari Pastikan Tarif Operasi Sesuai Perda, Warga Disarankan Urus BPJS Kesehatan

21009
×

Direktur RS Bahteramas Kendari Pastikan Tarif Operasi Sesuai Perda, Warga Disarankan Urus BPJS Kesehatan

Sebarkan artikel ini
Direktur RSU Bahteramas Kendari, dr Hasmuddin foto bersama insan pers usai klarifikasi pemberitaan terkait tarif rumah sakit.

LENSATIMOR.COM, KENDARI – Manajemen Rumah Sakit Umum (RSU) Bahteramas Kota Kendari memastikan tarif operasi sudah sesuai ketentuan yang berlaku.

Sebelumnya, pihak rumah sakit dituding membebankan tarif operasi kepada pasien umum dengan angka fantastis yakni sekira Rp 19 juta untuk operasi mata ikan.

Direktur RSU Bahteramas Kendari, dr. Hasmuddin mengungkapkan, pihaknya tidak pernah menaikan tarif operasi secara sepihak melainkan sudah menjadi ketentuan daerah.

Terkait kasus yang menimpa warga Kota Kendari berinisial Y, dr. Hasmuddin memastikan tarif yang dikenakan sudah sesuai dengan Perda Provinsi Sultra Nomor 2 Tahun 2024 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Khusus pasien Y, kata dr Hasmuddin, tarif yang dikenakan pasca operasi mata ikan sudah sesuai Perda yakni berkisar Rp 19 juta.

Sesuai Perda Provinsi Sultra Nomor 2 Tahun 2024 untuk operasi Nekrotik pada kelas VIP dikenakan tarif Rp 17,8 juta. Itu belum termasuk rawat inap (lama menginap) obat, gizi, dan tindakan operasinya.

“Setelah operasi (Pasien Y) dihitungkan (biaya operasinya), dimasukan komponen-komponen mulai dari rawat inap nya di VIP, obat-obat nya, tindakan dokternya, gizinya, tindakan operasinya, semua ditotalkan dan begitulah hasilnya. (Tarif operasinya) secara otomatis itu (yang keluar/ditagihkan),” ungkap dr Hasmuddin.

“(Biaya operasi) sudah sesuai tarif rumah sakit. Tidak diada-adakan. Sesuai Perda tahun 2024. Sesuai diagnosa, tindakan, dan berasal dari ruang VIP,” sambungnya.

Jika tarif ingin diturunkan, kata Hasmuddin, maka harus dilakukan revisi Perda dan hal tersebut bukan perkara yang mudah karena Perda tahun 2024 belum lama ini disahkan.

Ia pun menyarankan agar warga ikut serta dalam program BPJS Kesehatan. Itu penting agar masyarakat bisa mendapatkan layanan yang maksimal tanpa harus memikirkan biaya.

“Saya sarankan masyarakat ikut BPJS supaya tidak susah. Kalau BPJS tidak ada iuran biaya. Tidak ada tambahan biaya,

Baik itu mau ikuti BPJS Mandiri ataupun BPJS yang dibayarkan pemerintah,” kata Hasmuddin.

Sebelumnya, Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kota Kendari sangat menyayangkan layanan kesehatan RSU Bahteramas Kendari.

Pihaknya menilai, layanan rumah sakit tidak pro rakyat karena biaya yang dibebankan kepada masyarakat (pasien umum) sangat mahal.

Informasi yang dihimpun JPKP, menemukan fakta bahwa layanan khususnya biaya operasi yang dibebankan kepada pasien umum sangat mahal. Untuk layanan operasi penyakit mata ikan (operasi ringan) warga dibebani tarif sebesar Rp 19 juta.

Ini diungkapkan Suhardi, selaku Wakil Ketua JPKP Kota Kendari usai menerima keluhan salah satu pasien RSU Bahteramas Kendari.

Dalam keterangannya, Suhardi mengatakan, tidak masuk akal dengan operasi mata ikan biaya rumah sakitnya sampai Rp 19 juta.

“Seumpama dengan senilai 19 juta itu bisa di cek biaya standar operasinya berapa dan disesuaikan dengan obat yang dipakai apa, sewa ruangan/kelas. Itu sudah bisa ketahuan biaya rumah sakit sebenarnya yang dibebankan oleh pasien umum”, tegas Suhardi.

Untuk itu meminta Dirut RSU Bahteramas mengklarifikasi kebenaran informasi sekaligus mengaudit bawahannya terkait biaya pasien umum yang mahal sekali.

“Seharusnya pihak manajemen RSUD Bahteramas telah menetapkan biaya standar dan prosedur penanganan tindakan operasi tersebut, supaya kesannya tidak dinilai ada permainan harga. Hal ini guna menjaga kredibilitas RSUD itu sendiri,” ungkap Suhardi.

“Hal ini juga sesuai Permenkes Nomot 3 Tahun 2023 Tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan,” tambahnya.

Yang terpenting, kata Suhardi, pihak Rumah Sakit sebaiknya menampilkan papan informasi biaya standar operasi pasien umum atau lebih modern lagi pihak manajemen RSU telah menerapkan digitalisasi dalam mengakses informasi baik, SOP, biaya dan tindakan operasi, jenis obat yang digunakan dan manfaatnya.

“Hal ini berguna agar untuk menaikkan kredibilitas RSUD Bahteramas sebagai RSU Grade A”, kata Suhardi.

Sebelumnya, Masyarakat Kota Kendari mengeluhkan biaya operasi di RSU Bahteramas Kendari. Y salah satu warga mengaku biaya operasi yang ditanggungnya cukup mahal. Untuk operasi mata ikan yang tergolong operasi ringan ia dibebani Rp 19 juta. (wan/adi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *