Ekonomi & Bisnis

BI Sultra Bersama Balai Bahasa Provinsi Sultra Luncuran Buku Cerita anak “Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah”

22
×

BI Sultra Bersama Balai Bahasa Provinsi Sultra Luncuran Buku Cerita anak “Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah”

Sebarkan artikel ini
Bank Indonesia dan Balai Bahasa Sultra melaunching Buku Cerita Anak Cinta Bangga Paham Rupiah.

LENSATIMOR.COM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berkomitmen dalam meningkatkan literasi keuangan inklusif sejak dini.

Kali ini, KPwBI Sultra bersama Balai Bahasa Provinsi Sultra melaksanakan peluncuran buku cerita anak “Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah” sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra 2025 yang digelar di Mall The Park Kendari pada tanggal 20-22 Oktober 2025.

Dijelaskan, peluncuran buku cerita anak CBP tersebut dilakukan langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sultra, Edwin Permadi, bersama Kepala Balai Bahasa Provinsi Sultra dan Ibu Dewi Pridayanti.

Kepala BI Sultra Edwin Permadi   mengatakan kegiatan ini merupakan wujud sinergi strategis antara Bank Indonesia dan Balai Bahasa Sultra dalam mendorong inovasi literasi keuangan yang inklusif, edukatif, dan menyenangkan bagi anak-anak usia dini.

“Peluncuran resmi dua buku cerita anak berjudul “Rahasia Laci Nenek” dan “Uang yang Bicara”. Kedua buku ini merupakan hasil kolaborasi antara Balai Bahasa Sultra dan Bank Indonesia Sultra, yang memuat pesan moral dan nilai edukatif tentang pentingnya mencintai, memahami, dan menghargai rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa,” ungkapnya, Selasa (21/10).

Edwin menuturkan kegiatan peluncuran buku ini juga menjadi bagian dari diseminasi produk penerjemahan Balai Bahasa Sultra yang pada tahun 2025 berhasil menghasilkan 35 buku cerita anak dwibahasa, termasuk dua di antaranya hasil kolaborasi dengan Bank Indonesia yang mengangkat nilai-nilai Cinta, Bangga, Paham Rupiah.

“Cerita “Rahasia Laci Nenek” menyoroti kisah uang kampua sebagai bagian dari sejarah budaya lokal yang ditulis dengan dwibahasa menggunakan Bahasa Wolio, sedangkan “Uang yang Bicara” memperkenalkan perjalanan uang Rupiah dan pentingnya menjaga peredaran uang layak edar di seluruh wilayah Indonesia yang ditulis dengan menggunakan Bahasa Wakatobi,” ucapnya.

Penulisan dwibahasa kepada dua buku cerita anak tersebut bertujuan untuk melestarikan budaya dan menumbuhkan rasa kebanggaan atas bahasa daerah.

Tidak hanya meluncurkan buku cerita anak CBP, sinergi juga dilakukan bersama komunitas kendari membaca nyaring untuk membacakan buku cerita “Uang yang Berbicara” secara langsung kepada anak anak, selain itu terdapat juga alih wahana berupa tarian yang menceritakan tentang isi cerita buku “Rahasia Laci Nenek”.

Dia menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan contoh pemanfaatan buku cerita anak yang implementatif.

Sinergi antara Bank Indonesia dan Balai Bahasa Sultra menjadi langkah nyata dalam memperkuat ekosistem literasi keuangan inklusif di Sultra.

“Melalui pendekatan yang inovatif dan berorientasi pada generasi muda, diharapkan nilai Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah dapat tertanam kuat sebagai bagian dari karakter bangsa serta menjadi pondasi bagi masyarakat yang cerdas finansial, berbudaya, dan berdaya saing di masa depan,” pungkasnya. (Ariani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *